Top Ad unit 728 × 90

Link Banner

Berita Terbaru

Blog

Kisah Saudara ku dan Rokoknya saat Umrah

Ini cerita dari saudara yang pulang umrah, hobbynya adalah merokok. Tidak peduli tulisan di kemasan yang mengingatkan bahaya rokok. Baginya (dan juga jutaan perokok lainnya) rokok adalah kenikmatan yang susah untuk dilepas. Maka sewaktu umrahpun, dua pak rokok dia masukkan kedalam tas.


Agak maksa memang, karena saat umrah di Makkah dan Madinah, merokok sebenarnya sudah menjadi barang haram. Karena itu tidak ada tempat buat melakukan aktivitas bakar membakar itu. Satu-satunya tempat mungkin hanya di kamar hotel. Tapi, karena ia tidur dengan beberapa orang yang tidak suka rokok, maka sebagai minoritas dia terpaksa menghormati kebiasaan para mayoritas. Alhasil, diapun memilih untuk berdiam diri lebih lama di dalam kamar mandi hotel. Untuk merokok tentu saja.

Itu rencana awal. Karena ternyata kejadian yang ada tidak bisa selalu sesuai dengan rencana awal. Ternyata sulit baginya untuk merokok. Ada aja kejadian yang membuatnya gagal atau ilfil untuk itu. Kadang ada rokok, gak ada korek. Ada korek, rokoknya gak bawa. Ada yang ngasih rokok, eh rokoknya jatuh dan basah jadi ga bisa nyala. Terus pernah seperti ini, rokok sudah ada, korek api pun siap untuk dinyalakan, tempat sudah ada, kok ya ndilalah pas dinyalain tanganya malah kebakar… huhuhuhuhu…

Mau merokok kok susah bener, begitu pikirnya…

Untung orangnya termasuk yang open minded dan gak gampang ngambek. Jadi alih-alih dia menyesali nasib dan nangis sesenggukan di toilet,  dia  lebih memilih istigfar dan mencoba untuk intropeksi diri. Kemudian malah merasa bahwa mungkin ibadah umrah yang dia lakukan tak seharusnya digabung dengan isapan rokok. Jadi, ya sudahlah.. tinggalkan rokok dulu (paling tidak untuk sementara)

Eh tapi lucu ya, kalo lagi di Umrah, kita pasti suka ‘membuka mata hati lebar-lebar’.
Kehilangan uang pasti mikir, dosa apa yang telah kita lakukan, setelah itu istigfar.
Kehilangan sandal, mikir kesalahan yang mungkin pernah terjadi, setelah itu istigfar.
Nyasar, langsung mikir khilaf yang pernah diperbuat, setelah itu istigfar…
Bagus deh.  Tapi biasanya, kalo dah sampe rumah, kebiasaan itu gak lanjut dah.  Mau dapet kejadian apa juga, cuek aja. Mata hati kembali ditutup. Istigfar jadi barang mahal lagi. Gimana gak mahal, mikir istigfarnya masih ntar, kapan-kapan aja pas haji atau umrah… hehehe..

Tapi emang susah ya.. kalo dikit-dikit istigfar, dikit-dikit tobat dan setelah itu kita berbuat salah lagi. Pasti disebut tomat alias tobat kumat. Kalo jarang istigfar dan tobat, ntar kita dianggap sombong, udah salah kagak mau minta maaf pula…

Jadi gimana? Yang terbaik tentu saja setelah istigafar tidak lagi mengulangi…
*Itu yang terbaik, tapi andai itu tidak bisa?*
Ah entahlah..
Yang jelas kita memang disuruh sering-sering istigfar, Nabi saja yang sudah mendapat jaminan surga masih, bahkan istigfar selalu. Apalagi aku?
(ruli amirullah)
Kisah Saudara ku dan Rokoknya saat Umrah Reviewed by Asep Lukman on 07.30 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Travel Umroh ESQ | Biaya Umroh Murah ESQ | 0821-1177-8165 © 2014 - 2015
Designed by Asep Lukman

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.